I.
PENDAHULUAN
Kecelakaan Kerja adalah sesuatu yang
tidak terduga dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan kerugian harta
benda, korban jiwa / luka / cacat maupun pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan
kecelakaan yang terjadi akibat adanya hubungan kerja, (terjadi karena suatu
pekerjaan atau melaksanakan pekerjaan ).
II.
KONSEPSI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
- Sebelum Revolusi Industri :
Kecelakaan
itu terjadi karena nasib semata-mata, sehingga pada waktu itu belum ada usaha
secara rasional yang diarahkan untuk mencegah kecelakaan.
- Zaman Revolusi Industri tahun 1931 :
Herbert
W Heinrich memprakarsai teori dasar penyebab dan pencegahan kecelakaan atau
yang dikenal dengan teori “Domino Kecelakaan”. Dia mengatakan bahwa sebagian
besar kecelakaan ( ± 80% ) disebabkan karena faktor manusia atau dengan
perkataan lain tindakan tidak aman dari manusia.
III. SEBAB
SEBAB KECELAKAAN
Ditinjau dari sudut keselamatan kerja
unsur-unsur penyebab kecelakaan kerja mencakup 5 M yaitu :
- Manusia.
- Manajemen ( unsur pengatur ).
- Material ( bahan-bahan ).
- Mesin ( peralatan ).
- Medan ( tempat kerja / lingkungan kerja ).
Berikut contoh bentuk-bentuk ketimpangan unsur
5M tersebut.:
- Unsur Manusia, antara lain :
» Tidak adanya unsur keharmonisan antar
tenaga kerja maupun dengan pimpinan.
» Kurangya pengetahuan /
keterampilan.
» ketidakmampuan fisik / mental.
» Kurangnya motivasi.
2. Unsur
Manajemen, antara lain :
» Kurang pengawasan.
» Struktur organisasi yang tidak
jelas dan kurang tepat.
» Kesalahan prosedur operasi.
» Kesalahan pembinaan pekerja.
3. Unsur
Material, antara lain :
» Adanya bahan beracun / mudah
terbakar.
» Adanya bahan yang mengandung
korosif.
4. Unsur
Mesin, antara lain :
» Cacat pada waktu proses pembuatan.
» Kerusakan karena pengolahan.
» Kesalahan perencanaan.
5. Unsur
Medan, antara lain :
» Penerangan tidak tepat ( silau
atau gelap ).
» Ventilasi buruk dan housekeeping
yang jelek.
IV.
PENCEGAHAN KECELAKAAN
Berdasarkan uraian diatas, maka
kecelakaan terjadi karena adanya ketimpangan dalam unsur 5M, yang dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok yang saling terkait, yaitu :
Manusia, Perangkat keras dan
Perangkat lunak. Oleh karena itu dalam melaksanakan pencegahan dan pengendalian
kecelakaan adalah dengan pendekatan kepada ketiga unsur kelompok tersebut,
yaitu :
- Pendekatan terhadap kelemahan pada unsur manusia, antara lain :
a. Pemilihan / penempatan pegawai secara tepat agar
diperoleh keserasian antara bakat dan kemampuan fisik pekerja dengan tugasnya.
b. Pembinaan pengetahuan dan keterampilan melalui training
yang relevan dengan pekerjaannya.
c. Pembinaan motivasi agar tenaga kerja bersikap dan
bertndak sesuai dengan keperluan perusahaan.
d. Pengarahan penyaluran instruksi dan informasi yang
lengkap dan jelas.
e. Pengawasan dan disiplin yang wajar.
- Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat keras, antara lain :
- Perancangan, pembangunan, pengendalian, modifikasi, peralatan kilang, mesin-mesin harus memperhitungkan keselamatan kerja.
- Pengelolaan penimbunan, pengeluaran, penyaluran, pengangkutan, penyusunan, penyimpanan dan penggunaan bahan produksi secara tepat sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku.
- Pemeliharaan tempat kerja tetap bersih dan aman untuk pekerja.
- Pembuangan sisa produksi dengan memperhitungkan kelestarian lingkungan.
- Perencanaan lingkungan kerja sesuai dengan kemampuan manusia.
- Pendekatan terhadap kelemahan pada perangkat lunak, harus melibatkan seluruh level manajemen, antara lain :
a.
Penyebaran, pelaksanaan dan pengawasan dari safety policy.
b.
Penentuan struktur pelimpahan wewenang dan pembagian tanggung jawab.
c.
Penentuan pelaksanaan pengawasan, melaksanakan dan mengawasi sistem/prosedur
kerja yang benar.
d.
Pembuatan sistem pengendalian bahaya.
e.
Perencanaan sistem pemeliharaan, penempatan dan pembinaan pekerja yang terpadu.
f.
Penggunaan standard/code yang dapat diandalkan.
DAFTAR PUSTAKA :
Berita LNG BADAK- edisi 21 September 2006 ke 8/XXVII
Tidak ada komentar:
Posting Komentar